Tata cara, Niat dan doa Sholat Taubat yang Benar Menurut Islam

administrator Juli 3, 2023

Hai Sahabat Warta Bangil, apakah Anda pernah merasa bersalah dan menyesal atas dosa-dosa yang telah Anda lakukan? Apakah Anda ingin bertaubat kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya? Jika ya, maka Anda perlu mengetahui niat, doa serta tata cara sholat taubat yang benar dalam islam.

Sholat taubat adalah sholat sunnah yang dilakukan untuk memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa atau kesalahan yang telah diperbuat. Sholat taubat merupakan salah satu cara kita untuk membersihkan diri dari noda-noda dosa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sholat taubat juga merupakan bentuk pengakuan dan penyesalan kita atas kesalahan-kesalahan kita dan niat kita untuk tidak mengulanginya lagi.

Sholat taubat bisa dilakukan kapan saja saat kita merasa sudah melakukan dosa, baik yang sengaja maupun tidak sengaja. Namun, waktu yang paling utama untuk melaksanakan sholat taubat adalah pada malam hari, setelah sholat isya dan sebelum tidur. Kita juga bisa melanjutkan dengan sholat tahajud setelah sholat taubat di sepertiga malam. Sholat taubat bisa dilakukan dua rakaat, empat rakaat, atau lebih sesuai dengan keinginan kita.

Namun, ada beberapa waktu yang terlarang untuk melaksanakan sholat taubat, yaitu antara sholat ashar sampai matahari terbenam dan saat matahari terlihat di tengah-tengah persis hingga condong. Hal ini karena waktu-waktu tersebut adalah waktu-waktu yang tidak disukai oleh Allah SWT untuk melakukan sholat sunnah.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah niat, doa serta tata cara sholat taubat yang benar dalam islam:

Niat Sholat Taubat

Sebelum memulai sholat taubat, kita harus membaca niat sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّوْبَةِركعتين مستقبل القبلة لله تعالى

“Usholli sunnatat taubati rok’ataini mustaqbilal qiblati lillaahitaala.”

Artinya: “Saya niat shalat sunnah taubat dua rakaat menghadap kiblat karena Allah SWT.”

 

Tata Cara Sholat Taubat

Setelah membaca niat, kita bisa melaksanakan sholat taubat dengan tata cara sebagai berikut:

    • Takbiratul ihram, yaitu mengucapkan “Allahu akbar” sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga.
    • Membaca doa iftitah, yaitu doa pembukaan sholat. Ada beberapa pilihan doa iftitah yang bisa dibaca, salah satunya adalah:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلا إِلهَ غَيْرُك

“Subhaanakallohumma wa bihamdika wa tabaarakasmuka wa ta’aalaa jadduka wa laa ilaaha ghoyruka.”

Artinya: “Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu, dan Maha suci nama-Mu, dan Maha tinggi kebesaran-Mu, dan tidak ada Tuhan selain Engkau.”

    • Membaca surat Al-Fatihah, yaitu surat pertama dalam Al-Qur’an yang terdiri dari tujuh ayat.
    • Membaca surat dari Al-Qur’an yang lain, sesuai dengan pilihan kita. Bisa surat pendek maupun panjang, asalkan bukan surat yang mengandung kisah atau hukum yang tidak sesuai dengan sholat taubat. Misalnya, surat An-Nas, Al-Ikhlas, Al-Falaq, Al-Kafirun, atau lainnya.
    • Ruku’, yaitu membungkuk dengan kedua tangan memegang lutut dan punggung sejajar dengan lantai. Sambil ruku’, kita membaca:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

“Subhaana robbiyal ‘azhiimi wa bihamdih.”

Artinya: “Maha suci Rabbku Yang Maha Agung dan segala puji bagi-Nya.”

    • I’tidal, yaitu bangkit dari ruku’ dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga sambil mengucapkan:

سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

“Sami’allohu liman hamidah.”

Artinya: “Allah mendengar orang yang memuji-Nya.”

    • Sujud, yaitu bersujud dengan menempelkan tujuh anggota tubuh ke lantai, yaitu dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki. Sambil sujud, kita membaca:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

“Subhaana robbiyal a’laa wa bihamdih.”

Artinya: “Maha suci Rabbku Yang Maha Tinggi dan segala puji bagi-Nya.”

    • Duduk di antara dua sujud, yaitu duduk dengan cara tasyahud awal sambil membaca doa berikut:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي

“Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.”

Artinya: “Ya Rabbku ampunilah aku dan rahmatilah aku dan perbaikilah keadaanku dan angkatlah derajatku dan berilah aku rezeki dan tunjukilah aku jalan yang lurus dan sembuhkanlah aku dan maafkanlah aku.”

    • Sujud kedua, yaitu bersujud kembali dengan cara dan bacaan yang sama seperti sujud pertama.
    • Bangun untuk melanjutkan rakaat kedua seperti rakaat pertama, dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya, kemudian ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud lagi.
    • Tasyahud akhir, yaitu duduk dengan cara tasyahud akhir sambil membaca doa berikut:

التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لا إِله إِلا اللهُ وأشْهدُ أن محمداً عبده ورسوله

“At-tahiyyatu lillahi was-sholawatu wat-tayyibatu. Assalamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuhu. Assalamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahis-shalihin. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluh.”

Artinya: “Segala penghormatan, sholat dan kebaikan hanya untuk Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya terlimpahkan kepadamu wahai Nabi. Semoga keselamatan terlimpahkan kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”

    • Salam, yaitu mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri dengan mengucapkan:

السلام عليكم ورحمة الله

“Assalamu ‘alaikum warahmatullah.”

Artinya: “Semoga keselamatan dan rahmat Allah terlimpahkan kepada kalian.”

 

Doa Sholat Taubat

Setelah melakukan salam, kita bisa membaca doa sholat taubat sesuai dengan dosa atau kesalahan yang kita lakukan. Ada beberapa pilihan doa sholat taubat yang bisa kita baca, di antaranya adalah:

    • Sayyidul Istighfar, yaitu doa yang paling utama untuk memohon ampun kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

أفضل الاستغفار أن يقول العبد: اللهم أنت ربي لا إله إلا أنت خلقتني وأنا عبدك وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت أعوذ بك من شر ما صنعت أبوء لك بنعمتك علي وأبوء بذنبي فاغفر لي فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت قال: من قالها من النهار موقنا بها فمات من يومه قبل أن يمسي فهو من أهل الجنة ومن قالها من الليل وهو موقن بها فمات قبل أن يصبح فهو من أهل الجنة

“Doa istighfar yang paling utama adalah apabila hamba mengucapkan: Allahumma anta robbi laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa ana abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu abuu-u laka bini’matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii, faghfirlii fainnahuu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta. Beliau bersabda: Barangsiapa mengucapkannya di siang hari dengan penuh keyakinan, kemudian ia meninggal sebelum petang, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya di malam hari dengan penuh keyakinan, kemudian ia meninggal sebelum pagi, maka ia termasuk penghuni surga.”

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau yang menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berpegang teguh pada perjanjian dan janji-Mu sekuat-kuatnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang telah aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.”

    • Istighfar Nabi Adam, yaitu doa yang dibaca oleh Nabi Adam AS ketika ia melakukan kesalahan dengan memakan buah terlarang di surga. Doa ini terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 23:

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Robbanaa zholamnaa anfusanaa wa in lam taghfir lanaa wa tarhamnaa lanakuunanna minal khaasiriin.”

Artinya: “Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.”

    • Istighfar Rasulullah, yaitu doa yang dibaca oleh Rasulullah SAW sebagai teladan bagi umatnya untuk senantiasa memohon ampun kepada Allah SWT. Doa ini terdapat dalam Al-Qur’an surat Muhammad ayat 19:

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لا إِله إِلا اللهُ واسْتَغْفِرْ لِذَنبِك ولِلمُؤمِنين والمُؤمِنات واللهُ يعلم متقلبكم ومثواكم

“Fa’lam annahu la ilaha illallah wasta ghfir li dzanbika walil mu’minina wal mu’minat wallahu ya’lamu mutaqallabakum wa maswakum.”

Artinya: “Maka ketahuilah bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan mohonlah ampun bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu bergerak dan tempat kamu tinggal.”

    • Istighfar Pendek, yaitu doa yang paling sederhana dan mudah, yaitu dengan mengucapkan:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ

“Astaghfirullah.”

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah.”

Tanya Jawab Sholat Taubat

Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban yang sering diajukan terkait dengan sholat taubat:

Apakah sholat taubat harus dilakukan segera setelah berbuat dosa?

Jawab: Tidak harus, tetapi disarankan agar segera bertaubat setelah berbuat dosa, karena kita tidak tahu kapan ajal akan datang. Rasulullah SAW bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ فَإِنِّي أَتُوبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ

“Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah dan mohonlah ampun kepada-Nya, karena sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya dalam sehari seratus kali.”

(HR. Muslim)

    • Apakah sholat taubat bisa menghapus semua dosa?

Jawab: Sholat taubat bisa menghapus dosa-dosa antara kita dengan Allah, asalkan kita benar-benar menyesali, memohon ampun, dan tidak mengulanginya lagi. Namun, jika dosa tersebut melibatkan hak orang lain, maka kita harus mengembalikan haknya atau meminta maaf kepadanya terlebih dahulu. Allah SWT berfirman:

وَمَن يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَّحِيمًا ومن يكسب إثما فإنما يكسبه على نفسه وكان الله عليما حكيما ومن يكسب خطيئة أو إثما ثم يرم به بريئا فقد احتمل بهتانا وإثما مبينا

“Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan atau menganiaya dirinya, kemudian ia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan barangsiapa yang mendapat dosa, maka sesungguhnya ia mendapat (dosa) itu atas dirinya sendiri. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan barangsiapa yang mendapat kesalahan atau dosa, kemudian ia menimpakan kesalahan itu kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat dusta dan dosa yang nyata.”

(QS. An-Nisa’: 110-112)

    • Apakah sholat taubat bisa dilakukan lebih dari dua rakaat?

Jawab: Bisa, karena sholat taubat termasuk sholat sunnah yang tidak terikat dengan jumlah rakaat tertentu. Namun, yang paling umum dilakukan adalah dua rakaat, karena sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang menyebutkan tentang sholat taubat. Jika ingin melakukan lebih dari dua rakaat, maka bisa dilakukan dengan cara dua rakaat salam, seperti sholat sunnah lainnya.

 

Kesimpulan

Sholat taubat adalah sholat sunnah yang dilakukan untuk memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa atau kesalahan yang telah diperbuat. Sholat taubat merupakan salah satu cara kita untuk membersihkan diri dari noda-noda dosa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sholat taubat juga merupakan bentuk pengakuan dan penyesalan kita atas kesalahan-kesalahan kita dan niat kita untuk tidak mengulanginya lagi.

Sholat taubat bisa dilakukan kapan saja saat kita merasa sudah melakukan dosa, baik yang sengaja maupun tidak sengaja. Namun, waktu yang paling utama untuk melaksanakan sholat taubat adalah pada malam hari, setelah sholat isya dan sebelum tidur. Kita juga bisa melanjutkan dengan sholat tahajud setelah sholat taubat di sepertiga malam. Sholat taubat bisa dilakukan dua rakaat, empat rakaat, atau lebih sesuai dengan keinginan kita.

Namun, ada beberapa waktu yang terlarang untuk melaksanakan sholat taubat, yaitu antara sholat ashar sampai matahari terbenam dan saat matahari terlihat di tengah-tengah persis hingga condong. Hal ini karena waktu-waktu tersebut adalah waktu-waktu yang tidak disukai oleh Allah SWT untuk melakukan sholat sunnah.

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait